FPB Desak Pemerintah Serius Tangani Poso

Diposting oleh Forum Poso Bersatu

Forum Poso Bersatu (FPB) mendesak pemerintah segera mengambil langkah serius dan tegas dan terus menerus menciptakan rasa aman bagi warga Poso.
"Pemerintah harus bersikap tegas dalam menyelesaikan kasus di Poso. Kalau penyelesaian masalah dilakukan dengan serius dan tegas, Poso sudah aman dari dulu," kata aktivis FPB, Darma Tongku di Jakarta, Selasa (28/02).

Ia mengatakan pemerintah jangan hanya melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya temporer atau hanya apabila ada kejadian baru `kelihatan` serius.

FPB juga mendesak pemerintah segera menangkap dan menghukum otak serta pelaku teror dan pembantaian di Poso, siapa pun dan apa pun jabatannya.

"Kami tidak ingin Poso sebagai komoditas politik untuk mencapai tujuan tertentu. Intinya kami tidak mentolelir tindakan apa pun yang sifatnya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Ia mengatakan konflik horizontal di Poso sudah tidak ada lagi, namun muncul teror-teror yang dilakukan teroris lokal, nasional dan international yang berusaha membuka luka lama.

Ia mengatakan keinginan rakyat Poso untuk perdamaian begitu kuat, dan hal itu terlihat dari upaya-upaya rekonsiliasi yang dilakukan, namun sejalan dengan langkah tersebut teror selalu membayangi.

"Sikap serius dan tegas pemerintah merupakan kunci penyelesaian Poso. Pemerintah kurang responsif," katanya.

Ia juga mendesak pemerintah membangun kembali simbol-simbol (mesjid dan gereja) yang sempat menjadi sasaran pada konflik horizontal di Poso.

"Selama simbol-simbol itu tidak diperhatikan pemerintah, emosi rakyat Poso akan mudah bangkit. Kami minta pemerintah memerhatikan hal itu," katanya.

Ia juga berharap pemerintah tidak menganaktirikan Poso. Rakyat Poso sudah lelah dengan konflik dan terus dilanda ketakukan dan kecemasan. (*/lpk)

SUMBER: Kapanlagi.com (Selasa, 28 Februari 2006 22:46)
Dikliping Oleh Divisi Humas Forum Poso Bersatu
Email: posobersatu@gmail.com
Blog, Video, Lagu, dan Foto: http://posobersatu.multiply.com

0 komentar: