Tradisi Pekasiwia Di Tanah Poso

Diposting oleh Forum Poso Bersatu

Lain padang lain ilalang, lain lubuk lain pula ikannya. Itulah pepatah tua yang hampir selalu benar di setiap tempat dan di sepanjang masa. Ungkapan tersebut ingin mengatakan bahwa di tempat dan kelompok masyarakat yang berbeda terdapat tradisi dan adat yang berbeda satu sama lain. Namun, sering sekali kita saksikan bahwa esensi yang diemban oleh sebuah tradisi dan cara bersikap kelompok masyarakat di komunitas yang berbeda adalah sama jua adanya. Cara mungkin boleh beda, tapi makna yang ingin ditunjukkan adalah serupa dan sebangun satu sama lainnya.

Tradisi menyambut tamu di berbagai komunitas adat di banyak tempat di Indonesia adalah satu contoh kebiasaan hidup yang masih terpelihara dengan baik hingga hari ini. Hampir setiap daerah di tanah air kita memiliki tradisi penjemputan pejabat, tamu istimewa, tamu agung, dan tamu penting lainnya, yang berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Pada kesempatan kali ini kita akan melihat dari dekat cara penjemputan atau penyambutan tamu di daerah Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.

Jika Anda akan berkunjung ke Kabupaten Poso bisa saja Anda akan disambut dengan suatu upacara adat yang sudah biasa dilakukan di sana sejak dulu kala, jika ada tamu datang berkunjung. Upacara penjemputan itu disebut ”Pekasiwia”. Motivasi di balik upacara Pekasiwia adalah sebagai bentuk penghormatan kepada tamu-tamu yang datang ke daerah Poso, yang didasarkan pada filosofi bahwa tamu adalah sanak keluarga penting yang perlu dihormati dan dihargai. Dengan kata lain, jika Anda disambut dengan Pekasiwia ketika berkunjung ke wilayah yang juga dikenal dengan sebutan Tanah Poso, berarti Anda sudah diterima baik oleh pihak masyarakat adat Poso, termasuk pemerintah dan seluruh masyarakatnya. Anda dihormati dan dihargai oleh seluruh elemen masyarakat Poso.

Tradisi yang unik dan mengharukan tersebut saat ini sudah menjadi program pemerintah Poso untuk menjemput tamu pemerintah baik wisatawan maupun kalangan pejabat.

Berbagai bahan digunakan sebagai simbol dalam pelaksanaan upacara adat Pekasiwia, diantaranya telur ayam 7 butir dan beras Tentena (terkenal dengan kenikmatannnya) yang ditaruh dalam bakul ’Binka Lora’, seekor ayam jantan putih berparuh dan berkaki kuning, minuman Nira Manis yang masih segar yang baru di-tifar atau diambil dari pohon enau yang ditaruh dalam bambu kuning pilihan.

Prosesi penyambutan Pekasiwia ini dituntun oleh seorang pemangku adat dan beberapa gadis cantik yang disebut Ana Wea Madolidi dengan menggunakan busana tradisional Pamona, salah satu masyarakat tradisional asli daerah Poso. Para ana wea madolidi berperan memegang ayam jantan putih, bambu tempat Nira Manis, Bingka Lora serta mengalungkan bunga kepada tamu yang disambut. Sambil prosesi berlangsung, sang pemangku adat akan menjelaskan atau membacakan makna-makna dari setiap tahapan prosesi Pekasiwia.

Bahan baku dari Pekasiwia tersebut berasal dari makanan dan minuman tradisional masyarakat Poso dan melambangkan kemakmuran serta kesejahteraan mereka. Arti dan makna warna-warna dari simbol-simbol tersebut adalah, putih mengartikan rakyat dan pemerintah Poso menerimah tamu dengan tulus dan hati yang suci. Kuning melambangkan keagungan, dimana rakyat Poso dan pemerintah menyambut tamu dengan penuh hormat. Rasa manis melambangkan keakraban, dimana rakyat dan pemerintah Poso menyambut tamu dengan penuh rasa kekeluargaan. Angka tujuh sebagai angka keramat bagi masyarakat Poso melambangkan kesempurnaan dengan harapan Tuhan Yang Maha Esa meridhoi dan menyempurnakan pertemuan pertama tersebut dan seterusnya.

Sebagai sebuah program Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Poso, upacara adat Pekasiwia ini dapat diperuntukkan bagi sesiapa saja yang berkunjung ke wilayah yang memiliki prinsip kemasyarakatan ”Sintuwu Maroso” itu. Artinya, Anda para pembaca Explore Indonesia-pun layak juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat Poso dengan acara Pekasiwia. Untuk itu, jika Anda berkunjung ke sana, walau hanya untuk keperluan wisata, dan ingin diadakan upacra adat Pekasiwia, sebaiknya menghubungi Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Poso atau melalui biro travel dan pemerintah setempat.

Anda tertarik untuk mengalami prosesi unik ini? Silahkan datang dan rasakan sendiri, pasti mengasyikkan dan tiada akan terlupakan sepanjang hidup Anda. (Fredy Tewu)

SUMBER: explore-indo.com
Dikliping Oleh Divisi Humas Forum Poso Bersatu
Email: posobersatu@gmail.com
Blog, Video, Lagu, dan Foto: http://posobersatu.multiply.com/

0 komentar: